Karena manfaatnya yang cukup besar bagi kesehatan, negara-negara maju menerapkan puasa sebagai salah satu upaya terapi (fasting therapy) untuk penyembuhan berbagai penyakit. Khususnya,penyakit akibat kelebihan makan. Makan dan minum wajib hukumnya untuk memenuhi kebutuhan gizi sehari-hari agar tetap hidup dan sehat. Namun, selain memasok zat gizi, makanan dan minuman juga membawa bahan toksik atau racun yang kemudian tertimbun di dalam tubuh selama bertahun-tahun. Akumulasi senyawa toksik tersebut merupakan bom waktu bagi meletusnya berbagai penyakit. Cepat lambatnya hal itu terjadi sangat berkaitan erat dengan sistem imuniti tubuh dan status gizi seseorang.
Bahan toksik yang terbawa oleh makanan bisa bersumber dari lima hal, yaitu:
1. Secara alami terdapat di dalam makanan itu sendiri, seperti antitripsin pada kedel asam jengkolat pada jengkol, dan hemaglutinin pada kacang-kacangan mentah.
2. Akibat reaksi-reaksi kimia dari komponen pangan yang terjadi selama proses pengolahan dan penyimpanan.
3. Akibat penambahan senyawa tertentu selama proses pengolahan pangan, misalnya penggunaan bahan tambahan pangan (food additives) secara berlebih atau penggunaan senyawa kimia yang beracun.
4. Akibat migrasi senyawa beracun dari wadah/kemasan ke dalam makanan, misalnya monomer dari plastik atau logam besi dari koran bekas.
5. Akibat kontaminasi dari lingkungan yang tidak sehat, berupa kontaminasi senyawa kimia yang beracun atau mikroba penghasil racun.
2. Akibat reaksi-reaksi kimia dari komponen pangan yang terjadi selama proses pengolahan dan penyimpanan.
3. Akibat penambahan senyawa tertentu selama proses pengolahan pangan, misalnya penggunaan bahan tambahan pangan (food additives) secara berlebih atau penggunaan senyawa kimia yang beracun.
4. Akibat migrasi senyawa beracun dari wadah/kemasan ke dalam makanan, misalnya monomer dari plastik atau logam besi dari koran bekas.
5. Akibat kontaminasi dari lingkungan yang tidak sehat, berupa kontaminasi senyawa kimia yang beracun atau mikroba penghasil racun.
Unsur toksik tersebut menjadi beban, sehingga tubuh dipaksa untuk bekerja ekstra keras dan melampaui batas kemampuannya. Akibatnya, kemampuan untu sehat kembali (recovery) menjadi kian terbatas. Karena itu, sekali waktu kita perlu ‘berpuasa’ untuk membuang bahan bahan beracun yang bisa menganggu sel, jaringan dan organ dalam tubuh. Begitu racun berhasil dilepaskan, tubuh akan punya kesempatan untuk sehat kembali. Dari sudut pandang tersebut, puasa Senin-Kamis sangat bermanfaat untuk kesehatan. Demikian juga dengan puasa wajib Ramadhan dan puasa sunah lainnya. Hasil dari beberapa kajian ilmiah menunjukkan bahwa puasa terbukti aman bagi siapa saja. Puasa sangat efektif untuk tujuan membersihkan bagian dalam tubuh, regenerasi sel, dan peremajaan tubuh. Karena itu, puasa sebaiknya dilakukan secara teratur dan berkala.
Detoksifikasi dapat diartikan sebagai pembersihan tubuh bagian dalam, terutama sistem pencernaan, terhadap berbagai jenis racun. Secara alamiah, usus besar (kolon) merupakan pusat kotoran, sehingga wajar kalau organ tersebut tidak bisa bersih 100 persen. Dengan berpuasa, usus kita menjadi tidak penuh seperti biasanya. Kosongnya usus akan mengurangi peluang kontak antara senyawa beracun (toksin) dengan usus, sehingga dapat mencegah timbulnya berbagai penyakit, terutama kanker kolon. Kanker koIon timbul akibat terjadinya kontak secara terus-menerus antara senyawa karsinogenik
(penyebab kanker) dengan Binding kolon. Salah satu dampak negatif dari makan yang berlebih adalah menumpuknya racun (toksin) di dalam tubuh. Racun tersebut merupakan salah satu metabolit dari proses metabolisme normal di dalam tubuh. Organ tubuh yang harus bekerja keras untuk mengatasi toksin tersebut adalah hati. Hati harus melakukan proses detoksifikasi (penawaran racun) agar tidak meracuni tubuh. Kemampuan hati sangat tergantung dari toksin yang baru saja dilumpuhkan. Jika jumlah toksin berlebih karena pola makan yang selalu berlebih, hati tidak akan mampu untuk menetralkannya. Ketidakmampuan hati untuk menetralkan racun menyebabkan racun tersebut akan terbawa oleh aliran darah ke berbagai sel dan organ tubuh lainnya. Hal itulah yang akan menimbulkan berbagal penyakit pada berbagai organ. Organ hati, yang merupakan pusat detoksifikasi, tidak luput dari serangan toksin yang berlebih tersebut. Salah satu dampaknya bisa menyebabkan sirosis hati, yaitu matinya sel-sel hati sehingga jaringannya mengeras.
(penyebab kanker) dengan Binding kolon. Salah satu dampak negatif dari makan yang berlebih adalah menumpuknya racun (toksin) di dalam tubuh. Racun tersebut merupakan salah satu metabolit dari proses metabolisme normal di dalam tubuh. Organ tubuh yang harus bekerja keras untuk mengatasi toksin tersebut adalah hati. Hati harus melakukan proses detoksifikasi (penawaran racun) agar tidak meracuni tubuh. Kemampuan hati sangat tergantung dari toksin yang baru saja dilumpuhkan. Jika jumlah toksin berlebih karena pola makan yang selalu berlebih, hati tidak akan mampu untuk menetralkannya. Ketidakmampuan hati untuk menetralkan racun menyebabkan racun tersebut akan terbawa oleh aliran darah ke berbagai sel dan organ tubuh lainnya. Hal itulah yang akan menimbulkan berbagal penyakit pada berbagai organ. Organ hati, yang merupakan pusat detoksifikasi, tidak luput dari serangan toksin yang berlebih tersebut. Salah satu dampaknya bisa menyebabkan sirosis hati, yaitu matinya sel-sel hati sehingga jaringannya mengeras.
Ketika seseorang sedang berpuasa, terjadilah proses pengeluaran zat-zat beracun dalam tubuh (detoksifikasi) yang bersifat total dan holistik (menyeluruh). Artinya, tujuan pembersihan bukan hanya menyangkut kepentingan fisik, tetapi juga mencakup pembersihan dan peningkatan energi dalam jiwa dan pikiran.
Puasa dapat membantu mengendalikan stres dan memberi ketenangan jiwa. Puasa juga dapat menjadi terapi beberapa penyakit tertentu, seperti depresi, hipertensi, kanker kardiovaskular, sakit ginjal, atau diabetes melitus.
Puasa dapat membantu mengendalikan stres dan memberi ketenangan jiwa. Puasa juga dapat menjadi terapi beberapa penyakit tertentu, seperti depresi, hipertensi, kanker kardiovaskular, sakit ginjal, atau diabetes melitus.
Manfaat puasa bagi kesehatan sebagian telah terbukti secara ilmiah maka wajar bahwa puasa adalah saat yang paling dinantikan oleh kaum muslimin karena terbukti secara ilmiah menjanjikan berkah dan mukjizat bagi kesehatan manusia
" SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA "
0 comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan komentar. tapi jangan nyepam ya.....hehehe..